Jam-jam perjalanan terakhir kami traveling didataran bersuhu dingin, justru menjadi klimak yang sangat indah. Disini dilereng-lereng Gunung Bromo saya menyambut salah satu pagi terindah dalam hidup.
Sudah tak ada api ungun lagi yang menyala-nyala, suhu udara makin bersahabat (paling tidak dengan saya) dan diluasnya padang pasir ini debu dan lalu lalang mobil, kuda dan orang-orang terlihat membentuk silhouette. Ada asap tipis yang keluar dari mulut ketika saya menguap, pagi ini perjalanan berdebu menuju puncak Bromo akan segera dimulai.
Memang lagi musim pengering tak salah perjalanan ini akhirnya penuh debu, padang pasir, gunung yang tandus merupakan perpaduan yang akan selalu meghasilkan debu jika dijejaki. Mengingat juga perjalanan menaiki gunung dan menuruni gunung adalah jalur yang sama maka sepanjang perjalan ini debu adalah teman yang paling setia selain teman-teman sendiri 😀 Masker yang sudah terpasang dari tadi lumayan membantu hidung dan mulut dari serbuan partikel-partikel debu yang bercampur pasir. Debu bukanlah ancaman namun tantangan kecil sehingga membuat perjalanan ini semakin menarik.
Sebetulnya foto-foto yang ada di post ini adalah beberapa foto yang sayang untuk dibuang, kemudian saya rangkum kedalam satu posting-an, hal yang membuat mereka sama dalah debu dan semua lokasi diambil sepanjang perjalanan mendaki Gunung Bromo, enjoy.
nice foto… jadi kangen bromo
bromo selalu bikin kangen….
Bromo sungguh luar biasa
Nice photostory, pernah sekali ke bromo..sayang belum merasalan sunrise nya..
Semoga bs Belajar photoblog lebih bagus lagi seperti anda